Kita adalah Elang
Seorang petani
menemukan telur elang dan menempatkannya bersama telur ayam yang sedang dieraminya. Setelah menetas, elang itu hidup dan berperilaku
sama persis seperti anak-anak ayam, karena mengira bahwa dirinya memang anak ayam. Ia mengais tanah untuk mencari cacing dan
serangga. Dia berkotek dan berkokok. Dia mengepak-ngepakkan sayapnya dan terbang beberapa meter diudara.
Pada suatu hari, ia melihat seekaor elang yang dengan gagah
terbang mengarungi angkasa. "Wow, luar biasa! Siapa dia itu!" katanya penuh kekaguman.
"Itulah elang, si raja segala burung!" sahut ayam disekitarnya.
"Kalau saja kita bisa terbang, ya? luar biasa!"
"Ah, jangan mimpi! Dia makhluk angkasa, sedang kita hanya
makhluk bumi. Kita hanya ayam!".
Alkisah, elang itu makan, minum, menjalani hidup dan kahirnya
mati sebagai ayam, karena begitulah anggapan tentang dirinya.
Apakah kita ingin menjadi "AYAM" padahal kita semua adalah
"ELANG!".
Jawabannya ada pada diri kita sendiri!
Masa depan adalah milik orang-orang yang percaya akan keindahan dari impian-impian
mereka.
Apa yang kita pikirkan! Jika kita berpikir BISA, kita BISA, bila berpikir Pasti
Gagal maka kegagalanlah yang akan kita tunai.
Anthony de Mello
|